Rabu, 07 Januari 2009

Seleb Salah Ngomong!!!


Luna Maya : “Israel, aku pasti kembali…”

Siapa yang tidak kenal dengan Luna Maya. Seorang aktris yang dinobatkan sebagai salah satu selebritis terpopuler dengan bayaran termahal tahun 2008 versi salah satu majalah. Mengawali karir sebagai model catwalk dan kini ia dikenal sebagai bintang film.

Selain berprofesi sebagai bintang film, sekarang ia mulai menjajaki dunia presenter. Dimana profesi barunya itu merupakan ujung tombak asset penjualan dari acara yang dibawakannya.

Yha, acara tersebut adalah “Dahsyat”, salah satu acara musik yang menampilkan chart atau tangga lagu dari berbagai musik se-indonesia. Belakangan, acara yang juga dibawa oleh Olga Syahputra dan Raffi Ahmad ini sukses dan menempati rating pertama diantara jajaran acara musik dengan konsep yang sama.

Penonton kerap terhibur oleh aksi ketiga presenter tersebut (Olga, Raffi, Luna), dengan saling ejek seputar mantan pacar. Tidak jarang juga, mereka bercanda sampai mengocok perut para pemirsa setia Dahsyat dengan ulah konyol mereka. Dan hadirnya Luna Maya tentu saja adalah salah satu faktor terbesar mengapa “Dahsyat” sukses memikat hati para penonton.

Pada episode “Dahsyat” tanggal 05 Januari 2009, seperti biasa “:Dahsyat” selalu menghadirkan bintang tamu untuk tampil secara live di studio. Salah satu bintang tamunya adalah Nidji. Sebagai insan musik yang juga perduli dengan apa yang terjadi di dunia, yakni berita seputar Israel vs Palestina yang semakin parah, hingga menewaskan lebih dari 500 orang warga sipil Palestina, Nidji pun menyumbangkan sebuah lagu mereka yang berjudul “Shadow.” Di akhir lagu, Giring sang vocalist mendedikasikan lagu tersebut khusus untuk Palestina sembari berkata “Peace for Palestine…” (kurang lebih seperti itu yang dikatakan Giring).

Selang beberapa menit kemudian masuk lha Luna Maya dan Olga beserta Raffi untuk membacakan chart lagu selanjutnya. Saat Luna membacakan chart lagu Pasto yang berjudul “Aku Pasti Kembali,” dengan yakinnya dan tanpa rasa malu Luna berkata

Israel, aku pasti kembali…

Sontak saja, aku yang mendengarkan dengan cukup jelas itu, tertawa terbahak-bahak. Melihat betapa bodohnya Luna Maya ketika itu.

Dan aku yakin bukan hanya aku yang mendengarkan ia bicara seperti itu, tapi seluruh nusantara, karena acara tersebut disiarkan secara Live tanpa sensor!

Hellou Luna… kemana aja Lo???

Saat ini, seluruh dunia sedang mengutuk habis perbuatan Israel yang menyerang Palestina dengan puluhan rudalnya ke Jalur Gaza, dimana telah banyak menewaskan banyak korban terutama anak-anak dan wanita.

Jadi, jangan gila dong Luna, kalau kamu malah mendukung Israel. Oke, anggap saja kamu salah ngomong karena terlalu bersemangat membawakan acara itu. Tapi Luna, berita itu sudah sangat gempar dan hampir disiarkan setiap hari di televisi, radio dan Koran-koran nasional. Malah seluruh dunia sedang membicarakan hal itu. Sampai ratusan simpatisan berbondong-bondong melakukan demo menentang Israel.

Lucu aja kali yha, seorang Luna Maya bisa salah ngomong. Atau jangan-jangan ia malah sama sekali tidak tahu masalah kemanusiaan tersebut, dan akhirnya asal-asal ngomong aja deh!! Cuma karena ingin ngikutin apa yang dilakukan Giring sebelumnya.

Sama halnya dengan Nadine Candrawinata, yang pernah salah ngomong ketika berkompetisi di ajang paling bergengsi dunia “Miss Universe”.

Waktu itu, Nadine menyebut Indonesia dengan sebutan “Indonesian City” bukan “Indonesian Country.”

Karena kesalahan itu, seluruh Indonesia jelas kaget donk… masa sih, seorang Nadine yang sudah berhasil mengalahkan saingan di Negaranya sendiri, malah mempermalukan dirinya sendiri di depan dunia internasional. Padahal, Nadine sendiri adalah Putri Indonesia berdarah Jerman dan sudah biasa keluar negeri juga sangat fasih berbahasa inggris (aksen bicaranya saja seperti kebarat-baratan). Lucu sekali bukan??

Sebenarnya tidak sedikit juga, seorang selebritis salah ngomong ketika tampil di sebuah acara. Contoh lainnya adalah VJ Mike. Secara tidak sengaja ataupun dengan sengaja (Who knows?) dia mengeluarkan sebuah kata dari bahasa daerah “Pantek” yang sebenarnya memiliki arti yang sangat tidak sopan, yakni bulu yang berada di sekitar alat kelamin, pada saat membawakan acara MTV Ampuh. Yang acaranya juga disiarkan secara live.

Ya amplop!!! Plis deh bho!!

Mending kalian belajar banyak lagi deh. Kalau emang nggak bisa ngomong bener, lebih baik nggak usah terima job yang acaranya siaran langsung. Malu-maluin diri sendiri aja loe!!!

Sumpah "D"

Sumpah “D”


B

eberapa tahun yang lalu, aku bertemu dengannya. Pertemuan singkat yang meninggalkan jutaan rasa saat itu. Rasa yang membuat aku nyaris buta oleh kehangatan yang ia tawarkan. Aku terlalu senang ketika itu. Aku hanya berpikir, bagaimana caranya agar aku bisa menghapus luka masa laluku ketika bersamanya. Dan aku berhasil.

Dalam kurun waktu 2 minggu, dia telah berhasil menempatkan namanya di salah satu ruang di hatiku. Dan berhasil memburamkan sedikit bekas luka itu. Entah apa yang membuat aku yakin saat itu, bahwa dia lah sosok yang dapat membuatku bahagia. Dalam sekejap ia juga mampu menepis segala keraguan, bahkan aku nyaris tidak perduli dengan apa kata dunia tentang dia.

Namun dalam kurun waktu 2 minggu juga, dia telah berhasil menorehkan kembali luka yang saat itu rasanya jauh lebih sakit dari yang dahulu. Di suatu hari yang tidak begitu cerah untukku, aku mendapat satu kenyataan pahit. Tepat di depan kadua mataku, aku melihatnya bersama orang lain. Dengan berbagai alibi, ia mencoba untuk menutupi kesalahannya. Saat itu juga aku tahu, bahwa ternyata aku adalah orang ketiga dalam hubungan mereka. Posisi yang amat sangat aku benci.

Jutaan kata penyesalan keluar dari bibirnya. Dia bilang, yang ia inginkan sesungguhnya hanyalah aku. Tapi ia belum menemukan waktu yang tepat untuk mengatakan pada orang pertama itu. Hati ku terlalu sakit, dan aku tidak bisa menerima satu patah katapun dari ucapannya. Lagi-lagi sahabatku benar tentang dia. Sesalpun menggelayut di benakku, mengapa aku tidak pernah perduli dengan kata-kata sahabatku, yang justru mereka sudah bersusah payah menyadarkanku.

Sejak kejadian itu, aku selalu berusaha untuk memutuskan hubungan dengannya. Mulai dari menghindarinya setiap kali ia mencariku, sampai aku terpaksa mengganti nomor handphone demi jauh darinya. Aku bersyukur saat itu, aku masih memiliki banyak sahabat yang sangat perduli padaku. Mereka seakan tidak pernah berhenti menghiburku. Sekalipun mereka justru adalah kaum adam.

Namun beberapa bulan setelah itu, ternyata dia masih tetap mencariku. Entah bagaimana caranya, dia selalu bisa mendapatkan nomer handphoneku. Mulai dari GSM sampai CDMA pun dia tahu. Dalam kurun waktu 2 tahun, ada lebih dari 5 kali aku mengganti nomer handphoneku.

Ketika aku mendengar suaranya dibalik selularku, aku berusaha tenang dan beranggapan bahwa dia hanya sekedar Say hello. Tapi ternyata di balik basa-basi itu, dia terus memintaku untuk kembali. Namun sayangnya, setiap kali ia kembali, aku selalu sedang tidak sendiri. Satu-dua kali aku bilang bahwa aku tidak bisa kembali padanya, ia masih bisa menerima.

Tetapi kali ini, ia kembali lagi. Entah darimana ia berhasil lagi mendapatkan nomer handphone ku yang baru aku ganti 7 bulan yang lalu. Namun kali ini, ada sesuatu yang berbeda dari perkataan dia sebelumnya. Kali ini dia jauh lebih serius.

Dia berkata panjang lebar tentang segala perasaannya selama 2 tahun belakangan ini. Bahwa selama 2 tahun ini, ia sudah sangat cukup sabar menungguku. Ia sudah sangat toleran ketika ia melihatku bersama orang lain. Ia bahkan tidak perduli jika saat ini, dalam hatiku sudah ada orang lain. Dan ia tidak akan pernah jera sampai aku kembali.

Berulang kali juga aku meyakinkannya, kalau dia bisa mendapatkan perempuan manapun yang jauh lebih baik dari aku. Tapi dia bersikeras bahwa dia hanya menginginkan aku. Entah sudah berapa kali ia berjanji, kalau suatu saat aku kembali padanya, dia bersumpah tidak akan pernah menyakitiku. Dia ingin aku adalah orang terakhir untuknya, dan dia adalah orang terakhir untukku.

Dia selalu bertanya, mengapa aku tidak pernah memberinya kesempatan sekali lagi. Terkadang aku juga berpikir dan bertanya pada diriku sendiri dengan pertanyaan yang sama. Sampai sekarang pun aku tidak tahu jawabannya.

Namun kali ini, masalahnya bukan hanya terletak pada waktu. Tetapi justru mungkin ada dalam diriku sendiri. Mengapa aku begitu sulit untuk kembali percaya padanya. Padahal aku selalu meyakinkan orang-orang di sekelilingku, bahwa setiap orang berhak mendapat kesempatan dan setiap orang pasti bisa berubah. Lantas mengapa justru aku yang tidak yakin pada kata-kata yang aku lontarkan sendiri itu? Sekalipun aku sudah melupakan semua kejadian itu. Walau luka itu akan selalu membekas.

Sesaat, dia nyaris berhasil membuatku untuk sejenak memikirkannya. Dan bahkan dia berhasil membuatku berfikir untuk kesekian kali, apakah inilah waktu untuknya kembali. Namun, di suatu malam yang hening tanpa suasana berarti, sebuah dering mengalun dari ponselku. Aku lihat nomor “D” memanggilku. Tapi anehnya, justru suara seorang perempuan di seberang sana yang berbicara ketus padaku. Ia berkata cukup singkat. “Tolong jangan hubungi D lagi!” sontak aku kaget. Ternyata, baru aku sadari bahwa aku sedang berbicara dengan pacar “D”. Namanya Rini. Setelah aku menceritakan duduk persoalan yang sebenarnya, bahwa selama ini “D” lah yang selalu mengusik hidupku, bahwa “D” dulu pernah membohongiku, bahwa “D” tidak pernah cerita tentang Rini, dan segala sumpah dan janji yang pernah “D” ucapkan untuk meyakinkanku. Dan sumpah itu ternyata juga ia tujukan untuk Rini. Ia bersumpah bahwa apa yang aku katakan adalah bohong besar.

Tidak tanggung-tanggung, ia bersumpah, bahwa kalau “D” berkata bohong pada Rini, maka satu keluarga “D” akan celaka. Yha! Itulah “D”. ia akan berusaha sekuat otak dan tenaga, untuk meyakinkan perempuan manapun bahwa ia adalah laki-laki paling jujur di dunia ini. Setelah saat itu, aku sempat beberapa kali sms-an dengan Rini. Ia benar-benar shock dan tidak tahu harus berbuat apa. Rini sudah terlalu lelah, dengan semua kebohongan “D”. tapi ia tidak punya daya, karena setiap kali Rini minta putus, “D” selalu mengiba, menangis bahkan mengancam akan bunuh diri.

Jujur, aku malah kasihan lihat Rini. Ia hanya korban. Aku bahkan tidak tahu entah berapa perempuan yang “D” permainkan hatinya. Mungkin itu penyakit atau apalah, aku juga tidak mengerti. Dan aku sekarang sudah sangat terbiasa mendengar kebohongan “D”. sampai-sampai aku bilang ke Rini, dunia ini akan kiamat kalau “D” bisa jujur dan setia hanya dengan satu perempuan. Sorry, Rin but that’s true. Aku mengerti apa yang Rini rasakan saat ini, ia pasti bingung harus berbuat apa. “D” pasti sudah sangat mempengaruhi hidupnya. Sampai-sampai Rini tidak bisa mengambil keputusan demi jalan hidupnya sendiri.

Rini sempat berkata padaku, kalau ada 3 perempuan saja yang ia sakiti hatinya dengan segala sumpah palsunya itu, pasti sumpah itu akan menjadi kenyataan. Benar saja. Selang beberapa hari kemudian, Rini bilang bahwa ayah “D” kecelakaan cukup serius. See?? Sumpah itu akhirnya benar-benar kejadian!

Percaya atau tidak, tapi ini kejadian yang benar-benar nyata. Jangan pernah bermain dengan sumpah. Perempuan adalah sama dengan ibu. Murka ibu adalah murka Allah SWT.

Entahlah, aku sudah kehabisan kata-kata untuk menghadapinya. Aku tidak tahu apakah kejadian ini akan menyadarkan “D” atau tidak, entahlah. Yang jelas sumpah “D” adalah senjata yang justru akan membunuhnya sendiri. Semoga “D” bisa berubah. Dan untuk Rini, kamu berhak dapat laki-laki yang baik. Di luar sana, masih banyak kaum adam yang masih punya hati tulus, dan jujur. Percayalah!


Aku sangat bersyukur, ternyata Tuhan memberiku petunjuk yang benar, sebelum terlambat. Dan semoga aku tetap bisa menjaga hatiku. Agar aku tidak melukai hati seseorang yang lain. Hati seseorang yang percaya padaku. Aku tetap percaya Tuhan itu Maha punya rencana. Maka apapun yang Dia rencanakan di garis hidupku, aku tahu itu pasti yang terbaik untukku.