Mendung masih bergemuruh
Aku terpaku di sudut jalan
Sendiri tanpa tangan ibuku
Tanpa suara ayahku
Tanpa tawa saudara-saudaraku
Dimanakah aku kini?
Aku tersesat tanpa arah
Kakiku terlalu lelah berlari
Tanpa aku sadari
Darah di dahiku tlah membeku
Aku hanya ditemani
Seuntai benang di tubuhku
Aku tak lagi bisa merasakan panas mentari
Atau dinginnya malam yang menusuk
Bahkan aku tak lagi bisa
Merasakan perih
Air mataku seakan kering tersapu debu
Aku hanya satu putik dahan
Yang terlalu rapuh untuk kau tiup
Aku hanya sehelai daun tanpa asa
Yang terlalu hina untuk kau bakar
Aku hanya sebulir pasir
Yang terlalu ringan untuk kau hempas
Kembali aku mencoba berdiri
Menyusuri puing-puing
Tak perduli seberapa jauh
Tak perduli seberapa sakit
Tak perduli siapa mereka
Tak perduli jika mesiu menembus ragaku
Aku hanya ingin mencari Nurani
Kemana perginya Nurani itu??
Aku mohon jangan pernah sembunyi!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar